Saturday, 15 October 2011

31 Tahun Kontribusi Tanpa Henti

Bandung (15/10). Bertempat di pelataran parkir Babakan Siliwangi, Bandung, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat merayakan hari jadinya ke-31 yang jatuh pada hari Sabtu, 15 Oktober 2011. Acara ini digelar dengan menyajikan talkshow interaktif dari Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB) Bandung, Bandung Berkebun (BdgBerkebun), Yayasan Kontak Indonesia, dan Sapeda Suka Suka (Sasusu). Acara talkshow yang bertemakan "Green Lifestyle" ini disajikan dengan santai dan informatif mengenai kegiatan masing-masing lembaga terkait gaya hidup ramah lingkungan. 

Anilawati Nurwakhidin menceritakan tentang program zero waste  yang menjadi isu utama di YPBB Bandung. Program yang mereka tawarkan berupa pelatihan mengenai zero waste lifestyle yang sudah dilakukan sejak tahun 2005. YPBB sendiri memiliki misi dalam pencapaian kualitas hidup yang selaras dengan alam. Oleh karena itu, program zero waste lifestyle yang ditawarkan YPBB menjadi salah satu solusi bagi masyarakat mengurangi permasalahan lingkungan akibat gaya hidup sehari-hari.

Suasana talkshow
(Foto: Rahyang Nusantara)
Pembicara talkshow kedua dari BdgBerkebun. Listy, selaku representatif dari BdgBerkebun bercerita mengenai kegiatan-kegiatan berkebun di perkotaan, yang mereka sebut urban farming. Menurut Listy, berkebun di perkotaan itu bukan sesuatu yang mustahil. Meski di lahan yang sempit, berkebun tetap bisa dilakukan. BdgBerkebun sendiri memiliki lahan di Sukamulya yang dijadikan sentral kegiatan berkebun. Namun, pasca penyelenggaraan Tunza International Children and Youth Conference on Environment 2011 lalu di Bandung, dimana BdgBerkebun menjadi salah satu pendukung, kegiatan berkebun juga dilakukan di daerah Tamansari dan Babakan Siliwangi.

Yayasan Kontak Indonesia yang diwakili oleh Endy lebih mengutarakan permasalahan lingkungan ini sebagai dampak sosial yang membudaya. Menurut beliau, di Indonesia banyak sekali penggunaan barang-barang daur ulang. Meski begitu, pendaurulangan sampah bisa menyisakan masalah alih-alih menjadi solusi masalah sampah. 

Terakhir, Kang Cuham dari SaSuSu bercerita mengenai kegiatan bersepeda bersama rekan-rekan di komunitasnya di Bandung. Menurut beliau, "Bersepeda merupakan bentuk sederhana dan nyata dalam melawan ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil". Sepeda juga merupakan transportasi alternatif ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi karbon di udara.

Pada sesi tanya jawab, ada peserta yang menarik perhatian karena berasal dari lembaga yang mendaur ulang plastik menjadi tas pakai ulang. Paguyuban Daur Ulang merupakan salah satu komunitas yang mendaur ulang plastik menjadi barang yang bisa dipakai lagi. Acara "Milangkala WALHI ka-31" ini juga dimeriahkan oleh hiburan musik tradisional Sunda dan juga kuliner tradisional, seperti bandrek, bajigur, kulub hui, dan lain sebagainya. Acara ini juga didukung oleh Sahabat Walhi Jabar yang merupakan generasi muda Walhi dalam upaya pelestarian lingkungan, khususnya di Jawa Barat. 

No comments: