Friday, 25 July 2014

Do it in your way! - Episode 3

Program yang perlu daftar mendaftar terakhir yang aku ikuti adalah Jalan Pemimpin. Program ini  diinisiasi oleh Pak Handry Satriago (CEO GE Indonesia) dan Pak Mardi Wu (CEO Nutrifood) beserta kawan-kawannya untuk menyiapkan pemimpin Indonesia yang berkualitas. Program ini baru beberapa waktu lalu mengumumkan siapa yang mendapat kesempatan mendapat pengarahan langsung (mentor) dari CEO sekeren itu. And guess what, aku tetap tidak lolos. 

----

Percayalah, kerjaan aku selama ini bukan sibuk daftar begituan doank. Mengikuti kontes itu dilakukan di sela-sela pekerjaanku. Sejak aku lulus tahun 2012, aku langsung bergabung di dua lembaga sosial. Perkumpulan YPBB (dulu Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi) sebagai staf part time Divisi Zero Waste dan relawan trainer Zero Waste dan Greeneration Indonesia sebagai relawan koordinator media sosial untuk program Diet Kantong Plastik. Hingga kini akupun meneruskan perjuangan di dua organisasi tersebut. Di Perkumpulan YPBB aku meneruskan sebagai relawan trainer Zero Waste dan di Greeneration Indonesia aku tuntaskan hingga akhir 2013. Setelahnya, di awal tahun ini, aku dipromosikan untuk memegang penuh Diet Kantong Plastik yang berdiri sendiri sebagai perkumpulan. I’m just happy doing this job. Job? I don’t think so. It’s borrowed heaven. Kita dititipkan oleh Allah SWT bumi yang begitu indah, sudah sebaiknya kita menjaganya bukan?

Beraksi sebagai trainer Zero Waste (Dok. YPBB, 2013)

Sahur on the road Greeneration Indonesia (Dok. Greeneration Indonesia, 2013)

Berkat Diet Kantong Plastik, kita semua bisa ketemu Ahok (Dok. Nadine Zamira, 2013)


----

Di tahun 2012, aku merintis cita-cita membuat buku sendiri. Lebih tepatnya, buku yang ditulis keroyokan. Buku berjudul Hearts of Volunteers yang akhirnya terealisasi di tahun 2013 ini sebelumnya dipromosikan melalui situs crowdfunding Wujudkan.com. Aku masih belum percaya diri untuk menawarkan buku ini kepada major publisher, jadi aku mencetak buku ini di nulisbuku.com. Perlu modal untuk mencetak buku ini. Dana yang terkumpul dari Wujudkan.com ini pun digunakan untuk mencetak buku yang dibagikan gratis untuk para donatur, relawan yang menjadi kontributor buku, dan beberapa organisasi sosial. Jika kamu mau memilikinya, silahkan membeli di website nulisbuku.com, hehehe. 

Menggalang dana untuk mewujudkan Hearts of Volunteers (Wujudkan, 2012)

Simpe aja sih, buku ini hanya ingin menunjukkan bahwa relawan pun perlu diapresiasi. I love being volunteer. People love being volunteers, too. All we need are recognition and appreciation that we are priceless. Buku ini salah satunya. Mungkin aku dan kalian yang sudah pernah membaca buku ini tidak akan pernah tahu sebelumnya bahwa ternyata masih ada pihak yang merugikan relawan.

Surprisingly, proyek buku ini banyak yang melirik. Pertama, Bandung Review (media online Bandung) mewawancarai aku untuk berbagi tentang relawan. Tidak tanggung-tanggung artikelnya dipublikasikan tepat pada Hari Pahlawan tahun 2012. Kemudian, Saling Silang (sekarang media ini sudah tidak ada) pun sempat me-review tentang Hearts of Volunteers. Yang paling keren adalah Hearts of Volunteers ini dijadikan salah satu proyek Wujudkan yang disorot untuk program 360 Metro TV di bulan Mei 2014 lalu. Terakhir, Wujudkan dan Google Indonesia mengadakan program #WujudkanHangouts pada 16 Juli lalu tentang relawan, dimana salah satunya adalah Hearts of Volunteers sebagai proyek yang sukses menggalang dana di Wujudkan. Sedikit cerita tentang penggalangan dana ini, Hearts of Volunteers adalah proyek yang mendapatkan dana dengan dua kali masa promosi. Masa promosi pertama tidak sukses mendapatkan dana dan masa promosi kedua baru berhasil. Tentunya ada strategi tertentu yang dirancang. 

Tentang kerelawanan dalan Bandung Review (2012)

Hearts of Volunteers di Saling Silang (2012)

----

Berbuat baik itu menjadi obat penenang tersendiri. Menjadi relawan itu seperti candu. Pada hakikatnya, manusia itu adalah makhluk sosial. Ingat mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) ya? Itu benar sekali. Kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, tapi kita bisa hidup tanpa kekasih kok! Hahaha. Just kidding

Bersambung….

Referensi:

No comments: