Program yang perlu daftar
mendaftar terakhir yang aku ikuti adalah Jalan Pemimpin. Program ini diinisiasi oleh Pak Handry Satriago (CEO GE
Indonesia) dan Pak Mardi Wu (CEO Nutrifood) beserta kawan-kawannya untuk
menyiapkan pemimpin Indonesia yang berkualitas. Program ini baru beberapa waktu
lalu mengumumkan siapa yang mendapat kesempatan mendapat pengarahan langsung
(mentor) dari CEO sekeren itu. And guess
what, aku tetap tidak lolos.
----
----
Percayalah, kerjaan aku selama
ini bukan sibuk daftar begituan doank. Mengikuti kontes itu dilakukan di
sela-sela pekerjaanku. Sejak aku lulus tahun 2012, aku langsung bergabung di
dua lembaga sosial. Perkumpulan YPBB (dulu Yayasan Pengembangan Biosains dan
Bioteknologi) sebagai staf part time Divisi
Zero Waste dan relawan trainer Zero
Waste dan Greeneration Indonesia sebagai relawan koordinator media sosial untuk
program Diet Kantong Plastik. Hingga kini akupun meneruskan perjuangan di dua
organisasi tersebut. Di Perkumpulan YPBB aku meneruskan sebagai relawan trainer Zero Waste dan di Greeneration
Indonesia aku tuntaskan hingga akhir 2013. Setelahnya, di awal tahun ini, aku
dipromosikan untuk memegang penuh Diet Kantong Plastik yang berdiri sendiri
sebagai perkumpulan. I’m just happy doing
this job. Job? I don’t think so. It’s borrowed heaven. Kita dititipkan
oleh Allah SWT bumi yang begitu indah, sudah sebaiknya kita menjaganya bukan?
Beraksi sebagai trainer Zero Waste (Dok. YPBB, 2013) |
Sahur on the road Greeneration Indonesia (Dok. Greeneration Indonesia, 2013) |
Berkat Diet Kantong Plastik, kita semua bisa ketemu Ahok (Dok. Nadine Zamira, 2013) |
----
Di tahun 2012, aku merintis
cita-cita membuat buku sendiri. Lebih tepatnya, buku yang ditulis keroyokan.
Buku berjudul Hearts of Volunteers yang
akhirnya terealisasi di tahun 2013 ini sebelumnya dipromosikan melalui situs crowdfunding Wujudkan.com. Aku masih
belum percaya diri untuk menawarkan buku ini kepada major publisher, jadi aku mencetak buku ini di nulisbuku.com. Perlu
modal untuk mencetak buku ini. Dana yang terkumpul dari Wujudkan.com ini pun
digunakan untuk mencetak buku yang dibagikan gratis untuk para donatur, relawan
yang menjadi kontributor buku, dan beberapa organisasi sosial. Jika kamu mau
memilikinya, silahkan membeli di website nulisbuku.com, hehehe.
Menggalang dana untuk mewujudkan Hearts of Volunteers (Wujudkan, 2012) |
Simpe aja sih, buku ini hanya
ingin menunjukkan bahwa relawan pun perlu diapresiasi. I love being volunteer. People
love being volunteers, too. All we
need are recognition and appreciation that we are priceless. Buku ini salah
satunya. Mungkin aku dan kalian yang sudah pernah membaca buku ini tidak akan
pernah tahu sebelumnya bahwa ternyata masih ada pihak yang merugikan relawan.
Surprisingly, proyek buku ini banyak yang melirik. Pertama, Bandung
Review (media online Bandung) mewawancarai aku untuk berbagi tentang relawan.
Tidak tanggung-tanggung artikelnya dipublikasikan tepat pada Hari Pahlawan
tahun 2012. Kemudian, Saling Silang (sekarang media ini sudah tidak ada) pun
sempat me-review tentang Hearts of
Volunteers. Yang paling keren adalah Hearts of Volunteers ini dijadikan salah
satu proyek Wujudkan yang disorot untuk program 360 Metro TV di bulan Mei 2014
lalu. Terakhir, Wujudkan dan Google Indonesia mengadakan program #WujudkanHangouts pada 16 Juli lalu tentang relawan, dimana salah satunya adalah Hearts of Volunteers
sebagai proyek yang sukses menggalang dana di Wujudkan. Sedikit cerita tentang
penggalangan dana ini, Hearts of Volunteers adalah proyek yang mendapatkan dana
dengan dua kali masa promosi. Masa promosi pertama tidak sukses mendapatkan
dana dan masa promosi kedua baru berhasil. Tentunya ada strategi tertentu yang
dirancang.
Tentang kerelawanan dalan Bandung Review (2012) |
Hearts of Volunteers di Saling Silang (2012) |
----
Berbuat baik itu menjadi obat penenang
tersendiri. Menjadi relawan itu seperti candu. Pada hakikatnya, manusia itu
adalah makhluk sosial. Ingat mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKN) ya? Itu benar sekali. Kita tidak bisa hidup tanpa
bantuan orang lain, tapi kita bisa hidup tanpa kekasih kok! Hahaha. Just kidding.
Bersambung….
Referensi:
No comments:
Post a Comment