Setiap
hari, kita dihadapkan dengan pilihan gaya hidup yang semakin praktis dan
instan. Contoh kecil yang bisa kita lihat sehari-hari adalah pemakaian kantong
plastik yang begitu banyak. Setiap kita membeli sesuatu barang, kita diberikan
kantong plastik secara cuma-cuma. Bahkan untuk pembelian satu barang pun kita
disuguhkan kantong plastik. Lho,
bukannya jadi lebih simpel kan kita
dikasih kantong plastik? Kita jadi gak
perlu repot-repot menenteng barang-barang yang kita beli, kan? Benar, tapi tidak bijak. Coba perhatikan kemana kantong
plastik itu berpindah setelah kita memakainya. Disimpan, dibuang, dipakai
ulang? Kebanyakan pasti dibuang, karena kantong plastik yang beredar sekarang
ini kualitasnya semakin jelek dan mudah rusak. Lalu, setelah dibuang apa yang
terjadi? Kalau dibuang secara sembarangan, tentunya akan merusak ekosistem di
sungai, vegetasi di taman, dan juga dampak buruk bagi kesehatan.
Coba
kita menjadi lebih kritis lagi, kantong plastik itu terbuat dari apa. Polimer
plastik itu adalah polietilen dan polietilen itu berasal dari minyak bumi. Ya,
minyak bumi. Untuk konsumsi bahan bakar minyak pun, ketersediaan minyak bumi
sudah sangat terbatas dan dilain pihak penggunaan minyak bumi digunakan juga
untuk membuat kantong plastik (juga jenis plastik lainnya). Bisa dibayangkan
cadangan minyak bumi di bumi ini semakin berkurang. Manusia zaman sekarang benar-benar
dibuai dengan gaya hidup yang praktis dan instan tanpa memikirkan
keberlanjutan. Mengapa keberlanjutan begitu penting? Hal ini tak lain dan tak
bukan adalah untuk menjaga keseimbangan alam untuk generasi manusia yang akan
datang. Hal kecil yang bisa kita lakukan dalam konteks ini adalah dengan
mengurangi gaya hidup kita yang serba praktis dan instan dan tujuan akhirnya
adalah sama sekali kita tidak mengandalkan segala hal yang praktis dan instan.
Dalam
konsep manajemen sampah, kita mengenal 3R (reduce,
reuse, recycle). Terlihat jelas bahwa tahap pertama adalah mengurangi
penggunaan barang-barang yang menghasilkan sampah. Dalam hal ini kita berbicara
mengenai kantong plastik. Kantong plastik dengan segala kepraktisannya memiliki
banyak rahasia umum yang sudah seharusnya kita perhatikan. Rahasia umum itu
adalah banyaknya racun yang terkandung dalam kantong plastik. Salah satu racun
yang terkenal adalah dioksin. Dioksin bisa menyebabkan kanker. Racun dioksin
akan keluar apabila kantong plastik (dan juga jenis plastik lain) terpapar
cuaca terus menerus, ditimbun, dan yang lebih parah adalah dibakar. Zaman
sekarang, kantong plastik ada yang terbuat campuran dari limbah pabrik atau
limbah yang mengandung bahan berbahaya, seperti timbal. Oleh karena itu, racun
di kantong plastik semakin bertambah dan berbahaya. Kita sudah tahu bahwa
kantong plastik mengandung racun, seharusnya kita tahu apa yang harus kita
lakukan.
Sudah
saatnya kita melek dan sadar bahwa pemakaian kantong plastik itu harus kita
kurangi dengan dasar fakta diatas. Tidak ada salahnya kita mulai saat ini
mengganti gaya hidup kita dengan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Mengganti kantong plastik dengan tas pakai ulang yang lebih ramah lingkungan
adalah pilihan yang bijak. Hal kecil yang bisa kita lakukan dan berpotensi
memberikan dampak yang besar bila kita bersama-sama menerapkan gaya hidup ini.
Rahyang Nusantara
Penulis adalah tim kampanye Diet
Kantong Plastik
No comments:
Post a Comment