Thursday 4 October 2012

Diet Kantong Plastik dan Gaya Hidup

[Artikel ini dipublikasikan di www.dietkantongplastik.info]

Setiap hari, kita dihadapkan dengan pilihan gaya hidup yang semakin praktis dan instan. Contoh kecil yang bisa kita lihat sehari-hari adalah pemakaian kantong plastik yang begitu banyak. Setiap kita membeli sesuatu barang, kita diberikan kantong plastik secara cuma-cuma. Bahkan untuk pembelian satu barang pun kita disuguhkan kantong plastik. Lho, bukannya jadi lebih simpel kan kita dikasih kantong plastik? Kita jadi gak perlu repot-repot menenteng barang-barang yang kita beli, kan? Benar, tapi tidak bijak. Coba perhatikan kemana kantong plastik itu berpindah setelah kita memakainya. Disimpan, dibuang, dipakai ulang? Kebanyakan pasti dibuang, karena kantong plastik yang beredar sekarang ini kualitasnya semakin jelek dan mudah rusak. Lalu, setelah dibuang apa yang terjadi? Kalau dibuang secara sembarangan, tentunya akan merusak ekosistem di sungai, vegetasi di taman, dan juga dampak buruk bagi kesehatan.

Coba kita menjadi lebih kritis lagi, kantong plastik itu terbuat dari apa. Polimer plastik itu adalah polietilen dan polietilen itu berasal dari minyak bumi. Ya, minyak bumi. Untuk konsumsi bahan bakar minyak pun, ketersediaan minyak bumi sudah sangat terbatas dan dilain pihak penggunaan minyak bumi digunakan juga untuk membuat kantong plastik (juga jenis plastik lainnya). Bisa dibayangkan cadangan minyak bumi di bumi ini semakin berkurang. Manusia zaman sekarang benar-benar dibuai dengan gaya hidup yang praktis dan instan tanpa memikirkan keberlanjutan. Mengapa keberlanjutan begitu penting? Hal ini tak lain dan tak bukan adalah untuk menjaga keseimbangan alam untuk generasi manusia yang akan datang. Hal kecil yang bisa kita lakukan dalam konteks ini adalah dengan mengurangi gaya hidup kita yang serba praktis dan instan dan tujuan akhirnya adalah sama sekali kita tidak mengandalkan segala hal yang praktis dan instan.

Dalam konsep manajemen sampah, kita mengenal 3R (reduce, reuse, recycle). Terlihat jelas bahwa tahap pertama adalah mengurangi penggunaan barang-barang yang menghasilkan sampah. Dalam hal ini kita berbicara mengenai kantong plastik. Kantong plastik dengan segala kepraktisannya memiliki banyak rahasia umum yang sudah seharusnya kita perhatikan. Rahasia umum itu adalah banyaknya racun yang terkandung dalam kantong plastik. Salah satu racun yang terkenal adalah dioksin. Dioksin bisa menyebabkan kanker. Racun dioksin akan keluar apabila kantong plastik (dan juga jenis plastik lain) terpapar cuaca terus menerus, ditimbun, dan yang lebih parah adalah dibakar. Zaman sekarang, kantong plastik ada yang terbuat campuran dari limbah pabrik atau limbah yang mengandung bahan berbahaya, seperti timbal. Oleh karena itu, racun di kantong plastik semakin bertambah dan berbahaya. Kita sudah tahu bahwa kantong plastik mengandung racun, seharusnya kita tahu apa yang harus kita lakukan.

Sudah saatnya kita melek dan sadar bahwa pemakaian kantong plastik itu harus kita kurangi dengan dasar fakta diatas. Tidak ada salahnya kita mulai saat ini mengganti gaya hidup kita dengan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Mengganti kantong plastik dengan tas pakai ulang yang lebih ramah lingkungan adalah pilihan yang bijak. Hal kecil yang bisa kita lakukan dan berpotensi memberikan dampak yang besar bila kita bersama-sama menerapkan gaya hidup ini.

Rahyang Nusantara
Penulis adalah tim kampanye Diet Kantong Plastik

No comments: