Wednesday 22 May 2013

Mahalnya biaya ekologis untuk daur ulang kantong plastik


Pernahkah terpikir kemanakah larinya kantong plastik yang telah kita gunakan? Beberapa jawaban bisa merujuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Namun, ada juga para pemulung yang mengumpulkan kantong-kantong plastik tersebut untuk didaur ulang.
Sebelum masuk ke TPA, biasanya sampah-sampah yang terkumpul dari rumah-rumah atau tempat lainnya dikumpulkan dahulu di TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Nah, disinilah para pemulung biasanya mengambil kantong plastik, meski beberapa ada juga yang melakukannya di TPA. Selanjutnya, para pemulung memilah dan mencuci kantong plastik, kemudian dikemas dalam bentuk kotak agar mudah diangkut menuju pabrik pengolahan limbah plastik.
Di dalam pabrik pengolahan, limbah plastik kembali dipilah dan dicuci hingga benar-benar bersih. Pemilahan dikelompokkan berdasarkan jenis kantong plastiknya (HDPE atau LDPE). Limbah kantong plastik dimasukkan ke dalam mesin pengolahan. Di dalamnya, limbah plastic diberi air dan dipotong-potong hingga berbentuk serpihan. Serpihan plastik yang masih basah dikeringkan dan dialirkan ke dalam pabrik melalui blower. Setelah kering, barulah serpihan plastik dicairkan di tungku lalu dicetak menjadi biji plastik.
Biji plastik diberi warna dan digunakan kembali sebagai bahan baku pembuatan kantong plastik. Plastik yang keluar dari mesin masih harus melalui proses pemotongan untuk mendapakan ukuran yang diinginkan. Biji plastik diolah kembali menjadi lembaran plastic. Mesin meniupkan angin pada lembaran plastik untuk menjadikannya berkantong.
Coba kita bayangkan, sejak proses pembuatannya, pemakaian, dan proses daur ulangnya berapa biaya ekologis yang harus kita bayarkan? Pertama, minyak bumi yang digunakan untuk membuat plastik dan juga bahan bakar untuk mesin pembuatannya. Kedua, proses pengiriman kantong plastik tersebut ke berbagai daerah, melalui jalur darat, laut, maupun udara. Ketiga, proses pembuangan yang tidak bijak, ada yang ke TPA/TPS, sungai/laut, atau di tanah. Belum lagi pengelolaannya yang dikubur, dibakar, atau terkena cuaca terus menerus. Keempat, proses daur ulang yang hampir sama seperti proses pembuatannya.
Cara yang paling tepat adalah mengurangi penggunaan kantong plastik dan mulai menggantinya dengan kantong kain yang bisa dipakai berulang kali. (RN)

No comments: