Saturday 21 November 2015

Philippines Journey - Solo Tour (Day #4 - Missing Stories)

Hi, semua. Jadi, pas kemarin gue ke Manila ada satu hari yang terlewatkan untuk ditulis disini. Padahal hari itu adalah kesempatan gue jalan-jalan di Manila sendirian dan bahkan tanpa menggunakan kendaraan bermotor alias jalan kaki. So, lemme told you my solo tour...

Rencana gue adalah menunjungi National Museum, tapi gue kepagian berangkat dari hotel dan ternyata deket jaraknya. Akhirnya gue jalan aja terus dan memutuskan untuk mengunjungi Rizal Park yang ada di sebelah National Museum. 

Dari Intramuros, gue harus menyebrangi jalan dan melewati jalan bawah tanah ini.
Familiar? Kayak di Blok M :)))


Gue harus melewati Balai Kota dulu.


Banyak sekolahan sepanjang jalan dan BERSIH dari sampah.
Namun, di beberapa lokasi malah bau pesing yang cukup tajam.



Rizal Park

Tamannya gede banget, bo. Asik banget kalo beraktivitas di sini. Masalahnya cuma satu, PANAS BANGET. Sangat wajar untuk menggunakan payung di sana, baik laki-laki maupun perempuan. Kalo di Indonesia, yang laki-laki pasti tengsin kalau pake payung meski panas hahaha. 

Welcome to Rizal Park.


Ada miniatur Filipina di sini. Kalau miniatur Indonesia ada di TMII.


Banyak pohon di sini, bahkan banyak yang tidur pula.
Seru yah asupan oksigennya tercukupi.


Di Rizal Park, ada The Orchidarium, seperti "akuarium"-nya anggrek-anggrek.


Ini salah satu koleksi anggrek mereka. Menurut gue, isinya tidak sesuai namanya.
Anggreknya engga sebanyak yang gue bayangkan.


Seger banget lihat ikan-ikan ini di dalem air.


Rasanya mau matahin bangku ini :)))


Sudah waktunya National Museum buka, dan gue memutuskan untuk beranjak ke sana. 

National Museum

Selamat datang di National Museum


Jadi, dulu bangunan ini adalah gedung "DPR"-nya Filipina. Kemudian dialihfungsikan menjadi museum sejarah Filipina. 

Seneng kalau museum itu penuh. Artinya, masih banyak yang mencintai sejarah :)


Foto ruangan di atas sebelum jadi museum.



Happy kids!


Statues


Ada satu ruangan di museum ini yang mengingatkan gue dengan mata kuliah Botani waktu masa kuliah dulu. Ini buktinya hahaha...

Ini adalah gambar tanaman kayu manis.


Siapa yang suka varian Moringa pada produk The Body Shop?
Ini nih taksonomi tanamannya.


Merasa cukup dengan kunjungan museum, gue memutuskan untuk ke ... mall. Hahahaha. Penasaran kan kayak gimana mall di Filipina. So, the nearest mall I visited was SM City Manila. 

SM City Manila

Gue rasa mall-nya kayak BIP atau Pejaten Village, hehehe.


M.E.N.G.G.I.U.R.K.A.N


They also support in reducing plastic bags, while they still give away plastic bags for free.


Kemana pun gue pergi, harus check-in ke toko musik.
Gue dapet ini dengan harga 70 ribu rupiah saja.


Kembali ke Intramuros

Gue suka jalan-jalan di Manila, karena suasananya mirip dengan Indonesia. Selain itu, gue dikira orang FIlipina, I feel safe here. 

Warung-warung pinggir jalan juga banyak di Manila.
Mirip lah seperti di Indonesia :)


Gue makan siang di Jollibee, restoran cepat sajinya Filipina.


Dan berakhir di ...

Hahaha...gue punya kartu Starbucks Filipina :)))


Kemudian kembali ke hotel dan makan malam di ....

McDonald's! Hahaha... Sukanya gue disini, semua restoran cepat saji yang gue kunjungi
(KFC, Jollibee, dan McD) menggunakan wadah yang bisa dipakai ulang.
Emangnya di Indonesia yang engga mau ribet pake kardus-kardus
sekali pakai dan langsung buang gitu aja. Ih....


Ohya, sebelum kembali ke hotel, gue mampir dulu di mural depan hotel. 

Berjalan kaki di Intramuros itu seru. Berasa di rumah aja sih ngerasanya.



Di Intramuros banyak sekali sekolah dan kampus, dan anak-anaknya pada nongkrong disini. Seru deh.


Ini hotel yang gue tempati selama di Intramuros.
Orang-orang itu adalah teman-teman gue yang lagi rapat, sedangkan gue jalan-jalan :D


Mau kembali lagi kesini deh kalau ada umur. Hehehe. 

Yuk, ah dadah babay. 

No comments: