Wednesday 28 December 2011

Sekilas Tentang Jintan Hitam (Habbatussauda)

Tanaman obat menjadi sumber utama pengobatan sejak zaman dahulu untuk mengobati penyakit pada manusia. Munculnya kembali minat dalam obat-obatan herbal dimulai pada beberapa dekade terakhir. Hal ini dikarenakan kepercayaan masyarakat terhadap obat-obatan herbal yang lebih menyehatkan dibanding produk sintetik.

Salah satu tanaman yang saat ini banyak diminati adalah Nigella sativa L. atau jintan hitam dan dikenal pula dengan nama Habbatussauda. Jintan hitam adalah herbal yang berasal dari kawasan Mediterania, tetappi kini jntan hitam juga ditanam di Afrika Utara dan sebagian Asia, seperti India. Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, salah satu alasan yang menjadi dasar keyakinan akan khasiat dari jintan hitam ini antara lain adalah sabda (hadits) Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk menggunakan Habbatussauda sebagai obat. Hadits yang dijadikan dasar penggunaan Habbatussauda adalah sebagai berikut: “Sesungguhya Habbatussauda ini merupakan penyembuh dari segala macam penyakit, kecuali As-sam (maut)”- (Hadist riwayat Bukhari).

Tanaman jintan hitam yang dibudidaya di Rumah Kaca Faperta Unpad
(Sumber: dok. Rahyang Nusantara, 2011)


Benih dari jintan hitam ini dipercaya dapat merangsang sistem pencernaan, menyembuhkan migrain, rematik, asma, dan juga dipercaya sebagai antikanker (Shah, 2007). Pada beberapa penelitian, minyak jintan hitam memiliki kemampuan sebagai insektisida, antibakteri, antijamur, antelmentik, dan antiasma (Tonçer dan Kizil, 2004).

Bahan biji/bubuk dikemas dalam bentuk kapsul isi 25-30 kapsul/ kemasan, minyak jintan hitam dengan kemasan botol. Selain industri jamu/obat tradisional, jintan hitam juga digunakan dalam industri pelumatan buah-buahan, industri kecap dan industri bumbu masak. Total pemakaian jintan hitam dalam industri besar dan menengah setahun adalah 144.817 kg dengan nilai 465 juta rupiah. Jintan hitam banyak diimpor dari India dan Mesir serta negara timur tengah lainnya, total impor sebanyak 510.003 kg/tahun senilai US$ 364.394. Sebagian jintan di re-ekspor ke USA 259 kg (US$ 725). Sebagian lainnya digunakan oleh industri rumahan atau industri kecil (Balittri, 2009).

Tanaman jintan hitam dapat dikembangbiakkan melalui perbanyakan biji. Perkecambahan jintan hitam menjadi bibit terjadi setelah 10-14 hari. Tipe pertumbuhan benih jintan hitam adalah epigeal. Benih jintan hitam termasuk benih ortodoks. Pada kondisi suhu ruang, benih tahan disimpan sampai 2-3 tahun. tanaman mulai inisiasi bunga 36-49 HST (hari setelah tanam). Dari inisiasi bunga sampai bunga dalam seluruh rangkaian mekar dibutuhkan waktu 7-10 hari. Biji dapat dipanen 33-35 hari setelah pembungaan. Benih jintan hitam agak keras sehingga perlu dilakukan usaha untuk mematahkan dormansinya. Pematahan dormansi bisa dilakukan dengan merendam benih jintan hitam pada air selama dua jam (Yulianti dan Junaedi, 2006) atau pada larutan H2SO4 pekat selama lima menit (Sri Lestari, 2009).

Benih jintan hitam
(Sumber: Wikipedia)

Berdasarkan data dari Balittri (2009), produksi biji/hektar jintan hitam adalah sekitar 1.000 kg. Pada pertanaman tanpa pemupukan dengan kerapatan tanam 180 tanaman/m2 dapat diperoleh hasil mencapai 786 kg biji, setara dengan minyak yang diperoleh sebanyak 144 kg (rendemen 183,3 g/kg) atau minyak atsiri hasil penyulingan sebanyak 3 kg (rendemen 3,9 g/kg). 

Penggunaan yang cukup banyak di masyarakat dan belum banyaknya penelitian mengenai pembudidayaan jintan hitam di Indonesia membuat saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai budidaya jintan hitam sebagai tanaman obat di Indonesia. Penelitian yang saya lakukan untuk skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan jintan hitam di Indonesia. Penelitian dilakuakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, sejak bulan Oktober 2011 lalu. Saat ini tanaman jintan hitam yang saya budidayakan sudah tahap pembungaan. Sekitar 1-2 bulan lagi akan memasuki masa panen. Let's wait and see.

Salam sehat,
Rahyang Nusantara
Penulis

4 comments:

Anonymous said...

Pak Penulis, ysh.
Bagaimana hasil penelitian anda, saya pernah baca di Kulon Progo Yogyakarta, tanaman jintan hitam sudah dibudidayakan secara komersial. Minta infonya ya. Saya tertarik menanam tanaman ini meski hanya sebagai tanaman hias. Terima kasih. Bisa lewat japri: wawanha@yahoo.com

Anonymous said...

Asslamuallaikum

Dimana bisa mendapatkan tanaman/bibit jintan hitam, sya bermaksud menanamnya
terima kasih.
faisalmanta@yahoo.com

Anonymous said...

asw. maaf mau tanya dimana bisa di peroleh jintanx? atw yang komersil di indo?

Unknown said...

Halo halo maaf baru respons. Aku dapet jintannya dari arab, dari dosenku yang saat itu umroh. Pertumbuhannya kurang baik, tidak sampai 50% pertumbuhannya